Hari itu, bekas-bekas air mata masih membasahi pipi saya. Dan ia mengajak saya ke tempat ia tumbuh. Ditunjukkannya pada saya tempat di mana pohon-pohon tumbuh, angin bersenandung, daun-daun kering mewarnai tanah, dan air mengalir. Ditunjukkannya pada saya tempat di mana ia pernah merasakan bahagia pada suatu masa yang indah.
Pagi itu dihapusnya air mata saya dengan caranya yang sederhana. Seperti selalu.
Langit biru. Jalanan panjang yang landai dan berkelok-kelok. Pepohonan yang menaungi di sepanjang sisi. Ladang dan sawah yang hijau. Terima kasih telah menunjukkannya..
Semalam saya terbangun. Bertanya-tanya apakah tengah malam sudah lewat (kereta itu berangkat selepas tengah malam). Saya dengar suaranya dari ruang tengah. Saya merapatkan selimut dan kembali terlelap.
Saat sinar fajar menembus tirai kamar yang tak pernah saya miliki itu, dan suara gemerincing anak kunci beradu, saya berlari ke pintu depan dan mencarinya. Lalu ke halaman belakang, siapa tahu ia ada di sana.
Saya bahkan tidak sempat memeluknya sebelum ia berangkat.
Dad, I’m actually still missing you.
wah…
nggak kayak biasanya…
🙂
hehe.. (:
hmmm….
he misses you too, for sure, mbakyuu 😉
why dont u write a novel? 😉
bagus banget, sampe merinding bacanya… 🙂
:oh,,
sungguh puitis,,
sedih banget …. favorite this!
btw aku ga berani lhoch ngerasain cinta sedalam ini, congrats 🙂
trenyuh. aku lagi maem ampe brenti. untung ga ampe nangis” ya…
humm, kadang juga ngrasain hal yang sama. kangen rumah, kangen keluarga. serasa tak tergapai karena jauh.
jauh dari orang tua dan orangtua jauh dari kita, lebih susah ya.
haha, ngomyang ga jelas, payah.
*maaf maaf*
I miss my dad too 😦
hey hey… I’m back….
teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja, indahnya saat itu, buat ku melambung, disisimu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu, kau tuturkan segala mimpi dan harapanmu…
… Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku trus berjanji tak kan hianati pintanya, Ayah dengarlah, betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan kubuktikan, ku mampu penuhi maumu…
ealah, tibake masnya nyayi…
hehehehe
aduh fri, komnetarmu itu loch, kok malah ngomentarin orang komentar
halah padahal ya sama aja dengan yang sedang kulakukan, hahahahahaha…..
komentar-komentar yang merusak suasana postingan, ckckckck…
hwekekekek, aku kok jadi ngekek ya? pak afri ga ikutan nyanyi? hihihi
lagunya gak cocok dyra…
😀
aduh…
maaf nge’… auranya jadi nggak mellow lagi nih blog..
Hehe, gpp pak flo.. Well I think it’s time to be cheerful again 🙂
buat semuanya, terima kasih banyak buat komennya ya.. 🙂
*hiks*hiks*
sweet writing, hehehe.. sayah jadi ikudikudan favourite this! *toenk*
🙂
Terima kasih banyak, semuanya 🙂